Senin, 25 Februari 2013

TIPS ALA HATTA RAJASA


TIPS BERBISNIS ALA HATTA: JANGAN SEPELEKAN TUKANG SAPU

Menjadi anggota kabinet pada beberapa presiden, dan kini menjadi Menteri Koordinator Perekonomian dengan predikat menteri paling hebat dari Daniel Sparingga, tidak membuat Hatta Rajasa menjadi besar kepala. Meskipun sudah lama berkecimpung di dunia politik, pria religius ini tidak pernah lupa pengalamannya ketika menjadi pebisnis pemula dan tidak pelit berbagi tips tentang memulai usaha.
Salah satu tips-nya adalah jangan sepelekan tukang sapu di kantor kita. Menurut Hatta, kekuatan tukang sapu itu adalah selalu datang paling pagi di kantor. Oleh karena itu, sebelum operator telepon dan jajaran direksi perusahaan datang, maka seorang tukang sapu sebaiknya disiagakan, termasuk menjadi penerima telepon yang baik.

"Sangat mungkin ada calon rekanan menelpon pagi sekali. Kalau tukang sapunya ogah-ogahan, dan menyuruh orang itu menelpon lagi dua jam kemudian, bisa jadi ada peluang bisnis yang terlepas. Ajari tukang sapu kita cara menerima telepon dengan baik dan tindakan yang diperlukan jika ada calon rekanan, antara lain catat pesan sang penelepon, minta nomor teleponnya, lalu janjikan akan ditelpon 10 menit kemudian," ujarnya tanpa nada mengajari kepada sekitar 100 peserta pelatihan wirausaha industri inovatif di Serpong, Tangerang, kemarin.

Jika tukang sapu dibiarkan tidak diajari cara menerima telepon dengan baik, maka penyesalan akan datang di masa selanjutnya. "Bisa saja, beberapa tahun kemudian, kita bertemu dengan penelepon itu. Dia lalu mengatakan: Pak Hatta, waduh dulu itu saya menelpon kantor Bapak karena ada pekerjaan, tetapi tidak ada orang. Kalau sudah begitu siapa yang rugi," tuturnya memberikan alasan.

Pun begitu juga dengan kebiasan mengangkat telepon semua pegawai, selain tukang sapu. Tipsnya adalah, jangan biarkan telepon berdering dua kali. Pesan utamanya adalah, jangan kecewakan penelepon dengan menunggu lama. Karena siapa tahu, dia adalah orang yang akan memberikan proyek pada perusahaan kita.

Seluruh tips itu diterapkan Hatta ketika 10 tahun menjalani bisnis. Lulusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini terkenang kisah manis ketika untuk pertama kali, perusahaannya mendapatkan pekerjaan sederhana bernilai AS$ 22.000 atau sekitar Rp 176 juta. Ini uang yang sangat besar bagi Hatta yang baru saja lulus kuliah ini.

"Jadi kalau sekarang saya menjadi menteri, ini karena saya tersesat menjadi menteri," ujarnya berseloroh dan diikuti tawa geli peserta pelatihan tersebut.


Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar